Ternyata pemicu melakukan unjuk rasa dan bakar ban puluhan mahasiswa depan rumah jabatan bupati takalar yang juga jadi kantor bupati, Senin 8/9-2025 adalah perihal rencana pembangunan dua unit kantor masing-masing ; gedung baru kantor bupati dan gedung baru kantor DPRD. Pembangunan dimaksud dianggapnya tidak efektif, tidak mendesak, melainkan menghambur-hamburkan ditengah masih banyaknya persoalan mendasar yang belum selesai di masyarakat.
Betapa tidak karena kedua kantor yang direncanakan saat ini masih sangat layak jadi tempat memberi pelayanan masyarakat, kata sumber lain.
Sehingga yang dibutuhkan masyarakat kewat aliansi mahasiswa adalah ; Pemeliharaan jalan dan pengadaan lampu jalan di kelurahan takalar kecamatan mappakasunggu dan kelurahan patte'ne kecamatan polombangkeng selatan.
Orasi terakhirnya, aliansi mahasiswa minta transparansi efisiensi anggaran Rp16 M.
(Red)
Social Header