TAKALAR TOPIK TERKINI. Pemerintah ingin gedung sekolah tetap terawat, baik dari kerusakan ringan maupun dari segi kebersihan sehingga dari dana BOS disiapkan 20 % untuk biaya perawatan harus maksimal penggunaannya.
Namun faktanya di SMPN 3 Takalar sepertinya berbicara lain.
Betapa tidak Kepala Sekolah diprediksi lebih memilih menggunakan sebagian untuk kepentingan lain ketimbang perawatan.
Sebagai contoh misalnya terhadap bangunan lama nyaris semua kelihatan kumuh.
Padahal dana perawatan setiap tahunnya mencapai angka Rp.77.024.000,-
Angka tersebut kata sumber topik-terkini.id, adalah dari Rp.1.160.000,- dana BOS per siswa dikali 332 siswa sama dengan Rp.325.120.000,- kali 20 %.
Sehingga kalau jumlah itu digunakan maksimal, jangankan perawatan, pengecatan dan perbaikan kerusakan ringan bisa dilakukan, tetapi membangun gedung baru saja bisa dilakukan.
Tetapi tujuan pemerintah menyiapkan anggaran perawatan dimaksud khusus di SMPN 3 Takalar terasa sulit dicapai.
Persoalannya dari angka tersebut diprediksi tidak sampai 50 ,% digunakan tepat sasaran setiap tahun sebab setiap dana BOS realisasi, setiap kali juga Kepala SMP minta jatah, kata sumber lagi.
Dikatakan sumber bahwa anggaran perawatan di sekolah itu nilainya besar, hitungannya 5 tahun selama Hj.Sitti Suriani mendapat tugas tambahan jadi Kepala UPT SMP sejak tahun 2021.
Kepala SMPN 3 Takalar yang dikonfirmasi via whataAppnya baru-baru ini mengatakan informasi itu tidak betul, karena sebelum pencairan terkadang sudah ada kegiatan yang ia sudah talangi sementara, jadi pada saat pencairan baru bisa di ganti danax oleh bendahara, bukan minta jatah, misalnya pembayrn wifi', listrik, lomba-lomba di kabupaten dan lain-lain.
(Red)

Social Header