Seperti tenaga medis honorer takalar sudah ada yang mengabdikan diri dengan tulus hingga dua puluh tahun tidak pernah putus, tetapi secara bergantian pemerintah daerah terkesan tidak punya hati nurani atau kehilangan rasa kemanusiaan memberi perhatian untuk perbaikan nasibnya.
Padahal namanya tenaga medis terlebih di bagian perawatan tidak ada yang bertugas asal-asalan, baik waktu siang maupun malam.
Oleh karena pejabat berkompeten yang pantas memberikan perhatian terkesan manaurus alias sama seperti tidak punya hati dan perasaan hingga Jumat 03/1/2025 tenaga honorer rumah sakit H.Padjonga Dg.Ngalle bergabung dari sejumlah puskesmas mencapai angka kurang lebih 1000 turun jalan ke kantor bupati dan gedung DPRD takalar agar derita yang ia alami bisa disalurkan kepada pejabat berkompeten, baik di takalar, maupun pusat.
Selain itu ia para tenaga medis honorer tidak pernah di informasikan sebelumnya bahwa rumah sakit yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tenaga honorernya tidak masuk dalam data BKN dan Kemenpan RB.
Dengan demikian sumber lain mengatakan bahwa pemerintah daerah berjuang untuk status BLUD hanya mengejar nama, tidak berhitung kepada tenaga honorernya akan terlantar.
Persoalannya kata sumber rumah sakit berstatus BLUD salahsatu kewajibannya adalah yang mampu mengakomodir hak-hak tenaga honorer.
Tetapi rumah sakit umum takalar masih jauh dari kemampuan untuk itu kata sumber.
Sehingga harusnya pemerintah daerah dan management rumah sakit H.Padjinga Dg.Ngalle saat itu kata sumber tidak mengejar status BLUD agar tenaga honorernya bisa masuk dalam data BKN dan Kemenpan.
Kita tunggu perhatian pemerintah daerah bersama anggota DPRD.
Maggarisi Saiyye
Social Header