Sebagai upaya menjamin gedung sekolah tidak rentan mencelakai murid-murid yang sedang menerima pelajaran, pemerintah setiap tahunnya menurunkan anggaran besar untuk rehabilitasi, bahkan untuk pembangunan gedung baru.
Seperti SD tana-tana kecamatan polombangkeng selatan kabupaten takalar tahun anggaran 2025 oleh pemerintah menurunkan anggaran Rp.1.144.302.444,- untuk membiayai rehabilitasi lima ruang kelas belajar, satu unit kesehatan sekolah (UKS), satu gedung leb dan satu unit fasilitas sanitasi (WC) masing-masing baru.
Hasil pantauan topik terkini diketahui rehabilitasi lima unit ruang kelas tidak satupun jendela yang diganti kecuali dicat rapi sehingga tidak menghabiskan anggaran besar.
Demikian juga sejumlah kuseng gandeng pintunya sama tidak ada yang diganti.
Kalau gedung baru seperti ; Unit Kesehatan Sekolah (UKS) berikut ruangan leb ditambah
dengan ruangan fasilitas sanitasi (WC) ditaksir tidak menghabiskan anggaran besar karena ketiga volumenya masing-masing kecil, sementara anggaran yang diterima mencapai angka seperti dijelaskan diatas kurang lebih Rp1.144.302.444,-
sehingga sangat memungkinkan menggunakan semua material yang kuat.
Tetapi untuk mengeruk keuntungan besar bagi pelaksana, harapan pemerintah dan masyarakat agar gedung-gedung menjadi lebih kokoh tidak sepenuhnya bisa tercapai.
Walau pelaksanaannya tetap jadi, namun kualitas material bukan yang kuat seperti diberitakan sebelumnya, besi yang digunakan untuk pancangan pilar dan rim balok terlihat lebih kecil dari yang dipersyaratkan petunjuk tekhnis sehingga kurang menciptakan kualis yang bisa bertahan lama.
Ketidak patuhan kepala sekolah menggunakan material yang kuat mungkin saja kerena mengandalkan powernya.
Maggarisi Saiyye (Bersambung)
Social Header