Seperti informasi saat ini kondisi keuangan daerah perlu dukungan pemulihan sehingga sesunggunya aparat yang dipercaya pemerintah daerah (Bupati) menggali sumber pendapatan daerah jelih melihat potensi PAD agar semuanya bisa tembus kas daerah.
Bisa dibayangkan betapa besarnya sumber keuangan daerah hilang ketempat lain, satu saja kios, sudah mencapai angka Rp15 jt PAD hanya lewat samping kas daerah.
Fakta tersebut diketahui saat gabungan komisi DPRD takalar melakukan uji publik untuk pembahasan revisi peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
Dikios pinggir ujung utara jalan Ince Husain Dg Parani kota takalar atau tepatnya jalan poros depan rumah sakit H.Padjonga Dg Ngalle baru-baru ini kelihatan pedagang kaki lima menjawab kepada anggota DPRD takalar bahwa kios tempatnya melakukan perdagangan disewa dari pihak lain besaran Rp15jt, sementara pedagang dimaksud hanya ngontrak ke pemerintah daerah Rp750rb per tahun.
Aparat asal bapenda setempat sebagai petugas penggali sumber PAD kelihatan malu diketahui ketoledorannya terlebih ketika anggota DPRD memanggilnya menatap menyaksikan pedagang itu menjelaskan besaran uangnya nyasar tidak masuk kas daerah.
Informasi yang dihimpun topik terkini diketahui kios seperti itu tidak sedikit jumlahnya yang tersebar di kota takalar.
Semoga anggota DPRD mampu mengembalikan kios dimaksud tidak lagi dikendalikan pihak lain hingga sumber PAD utuh ke kas daerah, pinta masyarakat.
Maggarisi Saiyye
Social Header